Sabtu, 21 Maret 2009

Aku sendiri

Ku tatap langit berawan hitam
Ku tepis segala rasa dihatiku
Tak kuasa lagi aku menahan semuanya ini
Hembusan angin semakin terasa kencang menghempasku sendiri
Tak tersadari butiran airmataku menetes tanpa bisa ku bendung lagi
Puingan hatiku tak mampu ku susun kembali.
Diantara kesendirian ku hanya bertemankan desiran ombak menyapu karang yang menjulang.
Aku tak mampu lagi bertahan didalam puingan puingan yang berceceran.

Sabtu, 14 Maret 2009

Ketika sebuah ayat suci dijadikan mainan?

Tersontak saya ketika membuka handphone temen waktu itu. Terdapat sebuah nada yang berjudul ngaji ngawur. Awalnya memang terdengar indah tapi seketika itu saya mengelus dada dan mulai berucap astagfirullah. Ada kalimat wa teh botol sosro dan msh banyak lagi yang tidak terlalu saya ingat. Pernah juga saya mendapat sms yang ngawur ketika kita mengucap salam yang di ucapkan assalamualaikum wr wb seharusnya dijawab wallaikum sallam wr wb akan tetapi tidak demikian malah dijawab wa ngliokono. Apakah ini menjadi sebuah petanda manusia kembali kejaman jahiliah. Ketika ayat ayat suci tak lagi dipandang penting. Mungkin yang melakukan seperti itu hanya bercanda. Tapi ketika ayat ayat suci dipakai menjadi sebuah bahan tertawaan dan bercandaan, Apakah itu PANTAS? Mari kembali kita merenungkan semua itu. Dan bagi yang membuat dan menyebarkan hal hal seperti itu segeralah perbanyak menyebut asma ALLAH S.W.T untuk memohon ampunan karena telah memakai ayat sucinya untuk mainan. Jangan pernah bermain-main dengan ayat ayat suci Al-Quran. Karena balasannya sangat menyakitkan. Mari kita banyak merenungkan hal ini. Alam mulai tak bersahabat lagi dengan kita. Mulailah berdzikir dan membaca Al-Quran dengan ikhlas, baik, dan benar. Karena anda akan mendapatkan pahala yang begitu banyak dan begitu pula kenikmatanya tiada tara. Marilah kita tingalkan hal hal yang main main itu. Agar hati kita damai. Amin.